Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan "Review and Workshop Kurikulum Pendidikan Agama Islam S1, S2, dan S3" Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid di ruang rapat Prodi PAI lantai 3 FITK ini menghadirkan para pakar pendidikan Islam untuk meninjau dan mengembangkan kurikulum tiga jenjang pendidikan di lingkungan PAI UIN Jakarta.
Dalam sambutannya, Dekan FITK UIN Jakarta, Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D. menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum yang responsif terhadap perkembangan zaman. "Kurikulum adalah jantung dari sebuah proses pendidikan. Kita perlu memastikan bahwa kurikulum PAI di semua jenjang tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat saat ini, tetapi juga mengantisipasi perkembangan pendidikan Islam di masa depan," ungkapnya.
Dekan juga menyoroti pentingnya integrasi nilai-nilai keislaman dengan perkembangan teknologi dan metode pembelajaran modern. "Kurikulum PAI harus mampu membekali mahasiswa dengan kompetensi yang relevan dengan era digital, sambil tetap mempertahankan kedalaman nilai-nilai keislaman yang menjadi ciri khas program studi kita," tambahnya.
Kaprodi PAI UIN Jakarta, Dr. Suwendi, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan tujuan strategis dari kegiatan review dan workshop ini. "Kurikulum yang kita kembangkan harus memastikan adanya kesinambungan antara jenjang S1, S2, dan S3, dengan tetap memperhatikan kekhasan dan kedalaman pada masing-masing level," jelasnya.
Dr. Suwendi juga menekankan bahwa pengembangan kurikulum ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas lulusan PAI UIN Jakarta di semua jenjang. "Kita berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten dalam bidang pendidikan agama Islam, tetapi juga memiliki daya saing global dan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan," tegasnya.
Sebagai narasumber utama, Prof. Dr. Abdurrahmansyah, S.Ag., M.Ag., Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, memaparkan tentang konsep dan strategi pengembangan kurikulum PAI yang integratif dan berbasis riset. "Pengembangan kurikulum PAI harus memperhatikan tiga komponen utama: fondasi keislaman yang kuat, kompetensi pendidikan yang mumpuni, dan kecakapan global yang adaptif," ungkapnya.
Dalam presentasinya, Prof. Abdurrahmansyah juga berbagi pengalaman dari UIN Raden Fatah Palembang dalam mengembangkan kurikulum PAI yang telah terbukti berhasil meningkatkan kualitas lulusan. "Pendekatan integratif-interkonektif dalam pengembangan kurikulum terbukti efektif dalam mempersiapkan lulusan yang memiliki kedalaman ilmu keislaman sekaligus kemampuan pedagogis yang adaptif," tambahnya.
Workshop ini kemudian dilanjutkan dengan sesi review mendalam terhadap kurikulum Prodi PAI S1, Program Magister PAI, dan Program Doktor PAI. Para peserta yang terdiri dari dosen, perwakilan stakeholder, dan pakar pendidikan Islam terlibat aktif dalam diskusi untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, serta peluang pengembangan kurikulum di masing-masing jenjang.
Beberapa aspek penting yang menjadi fokus pembahasan meliputi: relevansi mata kuliah dengan kebutuhan dunia kerja, keselarasan konten dengan perkembangan keilmuan terkini, integrasi teknologi dalam pembelajaran, serta pengembangan soft skills dan karakter islami.
Hasil dari review dan workshop ini akan menjadi dasar bagi revisi dan pengembangan kurikulum PAI di tiga jenjang pendidikan, yang diharapkan dapat diimplementasikan pada tahun akademik mendatang. Prodi PAI UIN Jakarta berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan pengembangan kurikulum secara berkelanjutan demi menjaga relevansi dan kualitas pendidikan PAI di semua jenjang.